3 Waktu Haram / Dilarang Untuk Mendirikan Sholat

Ibadah Sholat merupakan indikator penilaian paling utama yang dilakukan oleh Allah swt kepada hambaNya. Hal pertama yang ditanyakan Allah SWT pada saat Yaumul Hisab.

Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu. Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (Dari Abu Hurairah ra, diriwayatkan oleh Ath-Thabarani)

Oleh karena itu sahabat Nabawi, tak jarang kita melihat orang-orang menyempatkan sholat di tepi jalan, di samping truck saat mengalami kemacetan atau didalam kendaraan saat berada dalam perjalanan. Iya, benar sekali! Mereka sadar akan kebutuhan sholat, hingga mereka tak mau meninggalkannya barang sewaktu saja.

Namun, meski kita diperbolehkan untuk melaksankaan sholat dimana saja (asal suci), bukan berarti kita diperbolehkan mendirikan sholat kapan saja. Ada waktu-waktu tertentu yang menurut sabda Nabi, dimakruhkan atau bahkan mendekati haram untuk dilaksanakan. Mengapa begitu? Berikut 3 waktu diharamkan melaksanakan sholat.

  • 1.      Sholat pada waktu matahari ditengah-tengah

Waktu ini diharamkan melakukan sholat apapun, karena saat inilah Allah melakukan pemanasan pada neraka jahannam.

Shafwan bin Al-Mu’aththal As-Salmi pernah berkata kepada Rasulullah saw “Wahai Nabi Allah, sungguh saya akan bertanya kepadamu tentang sesuatu yang kau tahu dan saya tidak tahu.”

“Apakah itu?” tanya Nabi.

Shafwan bertanya, “Adakah waktu di malam hari dan di siang hari yang shalat makruh pada waktu itu?”

Rasulullah menjawab, “Ya. Jika kamu telah mengerjakan shalat Subuh, janganlah mengerjakan shalat sampai matahari terbit. Jika telah terbit, silakan shalat; sesungguhnya shalat (saat itu) dihadirkan dan diterima sampai matahari tegak di atas kepalamu seperti tombak. Jika matahari tegak di atas kepalamu, sesungguhnya waktu itu neraka Jahannam dinyalakan dan pintu-pintunya di buka sampai matahari bergeser ke sisi kananmu. Jika matahari telah bergeser ke sisi kananmu, silahkan kamu shalat. Sesungguhnya shalat (saat itu) dihadirkan dan diterima sampai kamu shalat Ashar.” (HR. Imam Ahmad)

Jadi, jika sahabat Nabawi hendak mendirikan sholat dhuhur tepat waktu, hendaknya menunggu selama beberapa menit setelah terdengar adzan, hingga kira-kira matahari telah berlalu dari posisinya yang tegak.

  • 2.      Sholat pada waktu matahari mulai terbit

Waktu ini adalah waktunya sembahyang bagi para penganut agama shinto (penyembah matahari), dan ketika waktu ini datang, matahari muncul seolah-olah berada di tengah-tengah tanduk setan yang menyundulnya keluar.

Sahabat Bilal berkata, “Tidaklah shalat itu dilarang kecuali saat terbitnya matahari. Sesungguhnya ia terbit di antara dua tanduk setan.” (HR. Thabrani)

 

  • 3.      Sholat pada waktu matahari terbenam

Musa bin Ali meriwayatkan dari ayahnya dari Uqbah bin Amir Al-Juhanni ra, katanya, “Ada tiga waktu yang kita dilarang melakukan shalat atau mengubur mayat oleh Rasulullah saw. Ketika matahari terbit sampai meninggi, ketika matahari tepat berada di atas sampai tergelincir, dan ketika matahari mulai terbenam sampai terbenam” (HR. Muslim, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

 

Sahabat Nabawi, Itulah ketiga waktu yang diharamkan untuk mendirikan sholat.

Mari kita perbaiki sholat kita sebelum Allah memanggil kita. Jika anda membutuhkan perlengkapan sholat, sajadah, mukenah, tasbih, peci, dan sebagaianya, silahkan mampir ke toko Nabawi. Atau lihat koleksi kami di etalase oleh-oleh haji.

Semoga Allah menjadikan kita dan anak keturunan kita selalu mendirikan shalat.

“Wahai Tuhan kami,  jadikanlah aku dan anak keturunanku orang yang selalu menegakkan shalat. Wahai Tuhan kami, terimalah doaku ini.”  (Do’a Nabi Ibrahim dalam Al-Quran surat Ibrahim: 40)

Password Reset

Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.