Makna Puasa Ramadhan: Meneladani Sifat Allah, Baca! Jika Tak Ingin Puasamu Sia-Sia
Suatu hari, Rasulullah sedang berjalan menuju masjid. Sampai di depan masjid, beliau melihat setan sedang berada di dalamnya. Beliau pun datang menghampiri lalu bertanya, “Apa yang kau perbuat disini?” “Saya hendak menggoda dan merusak sholat orang ini, tapi saya takut dengan orang yang sedang tidur di depan pintu itu.” Jawab setan.
Rasulullah heran dan kemudian bertanya padanya, “Mengapa engkau tidak takut pada orang yang sholat ini sedang ia dalam kondisi ingat dengan Tuhannya, malah engkau takut dengan orang yang tidur itu, sedang ia dalam keadaan tidak sadar?”
Setan menjawab, “Ketahuilah, orang yang sholat ini bodoh, sehingga mudah diganggu, sedang orang yang tidur itu adalah orang yang berilmu. Aku takut, kalau-kalau dia terbangun dan membetulkan sholat orang ini.”
Sahabat Nabawi, ilustrasi yang dikutip dari sebuah buku berjudul “Durratun Nashihin” karya Ustman Al-Khaibawy diatas memberikan pesan bahwasannya segala ibadah yang dilakukan tanpa dasar ilmu akan mudah dinahkodai setan. Jika seperti itu ujungnya, tentunya ibadah yang dilakukan akan menjadi sia-sia dan tidak diterima disisi Allah SWT.
Sahabat Nabawi, sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan dimana di dalamnya dihiasi dengan segala macam ibadah. Tentunya, kita berharap semoga kita memahami ilmu dan makna di dalam menjalankan ibadah-ibadah itu dengan harapan agar nantinya tidaklah menjadi sia-sia (hanya menghasilkan lapar dan dahaga semata). “Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya menahan lapar dan dahaga saja.” (HR. Ath-Thabrani)
Sahabat Nabawi, sejatinya puasa Ramadhan yang diwajibkan atas kaum Muslimin merupakan bentuk penyucian diri, yakni berusaha membuang sifat manusiawi dan membiasakan bersikap sesuai dengan sifat-sifat Allah Yang Maha Baik.
Semua Ummat Islam tahu bahwa puasa diawali dengan tidak makan dan tidak minum. Tanpa kita sadari, kita telah mengaplikasikan sifat Allah yang memang tidak minum dan tidak makan. Selain itu, saat puasa kita juga dilarang untuk berkumpul dengan pasangan selama sehari penuh hingga senja. Ini memberikan hikmah bahwasannya larangan itu juga mencerminkan sifat Allah yang tercantum dalam Surah Al-Ikhlas: 3, “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” Bagaimana bisa manusia beranak jika tidak bercampur?
Puasa menyuruh kita untuk bersabar dan mudah memaafkan kesalahan orang. Ini melatih kita untuk menanamkan dalam diri sifat Allah yang, “Maha Pemaaf” dengan membuang jauh-jauh sifat pendendam yang merupakan sifat setan. Rasulullah dalam haditsnya menyuruh kita untuk saling mengasihi di bulan yang penuh berkah itu, ini juga melatih kita untuk menanamkan sifat Allah yang, “Maha Pengasih.”
Lebih dari itu, Rasulullah juga pernah bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).” Ini melatih diri kita agar kita terbiasa dengan sifat Allah yang disebutkan pada surat Al-An’aam: 14 sebagai Tuhan Pemberi Makan.
Sudah semestinya puasa Ramadhan yang dilaksanakan ummat Islam nanti akan berakhir dengan melekatnya sifat-sifat Allah (bukan termasuk sifat Ketuhanan) pada dirinya, Hingga akhirnya ia menjadi jauh dari sifat setan dan menjadi pribadi yang lebih mulia.
Dengan sifat Allah, “Al Barru” (Maha Dermawan), orang yang berpuasa pada Bulan Ramadhan diharapkan melatih diri untuk lebih mudah memberi kepada sesama. Dengan sifat Allah, “Al- Quddus” (Maha Suci), orang yang berpuasa diharapkan terbiasa menyucikan diri dari perkara-perkara yang membuatnya hina.
Begitulah sejatinya makna dari puasa, yakni meneladani sifat Allah. Dengan memahami makna puasa itu, semoga puasa Ramadhan yang akan kita laksanakan nanti tidak berakhir dengan lapar dan dahaga semata namun lebih dari itu, bisa membiasakan diri kita dengan sifat Allah yang Maha Mulia. Aamiin…
Pengen puasa lebih berkesan? Hadirkan nuansa ala timur tengah dengan menyajikan hidangan-hidangan berbuka ala sunnah Rasulillah.. Toko Kami menyajikan berbagai macam jenis Kurma yang bisa anda hidangkan disaat takjil dan berbuka. Juga tersedia air zam-zam dan perlengkapan haji dan umroh lengkap bagi anda yang ingin menjalankan ibadah Umroh di bulan Ramadhan. Silahkan melihat-lihat koleksi produk kami di oleh-oleh-haji.com